blank

Sentuhan awal bermula dari lagu penuh arti dan makna tombo ati dan akhirnya sampai beli cassete dengan label Kado Muhammad di salah satu gerai di jl. Malioboro tepatnya toko Al Fath. Wouw Itu dah lama sekali sekitar tahun 1990-an. Sebagai penikmat musik dan tentunya syair lagu dengan beragam genre yang lain, saya merasakan sungguh jauh berbeda. Tidak ada rasa kebosanan untuk memperdengarkan disetiap kesempatan. Bahkan sampai menyentuh pada relung-relung tidak hanya disisi psikologis namun pada sisi-sisi dimana kenikmatan untuk sadar dan ingat pada makna yang terkandung dalam syair lagu tersebut. Kesempatan pertama bisa melihat live saat ada pementasan di lapangan bola kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta kampus lama jalan Wirobrajan pada tahun 1993 juga, ya hanya melihat dari kejauhan dan menikmati orkestra kelompok KiaiKanjeng yang Cak Nun sebagai magnetnya. .
Sentuhan selanjutnya memang banyak dari album-album berikutnya hingga akhirnya saat di Semarang sekitar tahun 2000-an, entah apa penggerak langkah saya hingga sering membaur dengan saudara-saudara GS yang pada waktu itu dilaksanakan di Masjid Raya Baiturrahman bermaiyahan. Di setiap kesempatan walau juga sering absen, tapi tetap bisa mengikuti sampai purna.
Tema di setiap maiyahan kalau disuruh mengingat dan mencari tahu mungkin tak sanggup dan tak pandai untuk merangkai menjadi kata dan kalimat. Yang dirasakan hanya ketenangan dan kebahagiaan, menjadikan diri bersemangat dalam menjalani aktifitas keseharian dan kehidupan.
Berusaha menjadi manusia yang utuh, merdeka, independen, obyektif, tak mudah memvonis argumentasi, lebih tenang , persuasif. Namun tak sanggup untuk melihat ketidakadilan, kelicikan, kemunafikan, kesombongan, arogansi yang terjadi dalam wilayah politik ekonomi budaya dan agama disekitar kita.
Sesederhana itu effectnya ketika mungkin dikomparasikan dengan materi-materi yang lain yang disampaikan para ulama, kyai, syeach, para cendikiawan muslim, ustad dan tokoh lainnya.
Itu yang selama saya dapatkan dari maiyahan bersana Cak Nun bahwa diam-diam telah masuk alam bawah sadar kita. Dan tentunya kita berharap bahwa yang masuk alam bawah sadar kita adalah nilai atau value yang benar-benar mampu menjadikan sebagai manusia yang saat dipanggil Allah SWT termasuk yang dalam kondisi mempunyai predikat jiwa yang tenang yang senantiasa suka dan disukai Allah SWT dan senantiasa bersama kanjeng Nabi Muhammad SAW.

Semarang, 24 Mei 2023