blank

“Penting untuk mampu berfikir secara simulatif, zig-zag, dan eksploratif secara intelektual”
Pesan di atas adalah Ngendiko Mbah Nun di Padhangmbulan (03/06/2023). Pada momen tersebut, Mbah Nun menekankan kembali individu Maiyah harus bersikap seimbang, tajam, komprehensif, cenderung banyak memperhatikan dan berpikir, tidak mudah marah, tidak memamerkan ilmu, tidak merasa lebih tahu, tidak merasa lebih pintar, dan tidak merasa superior dari orang lain.

Maiyah adalah gerakan shadaqah, sebagai bentuk perilaku orang yang shiddiq dan keluarannya adalah amanah. Ibarat sebuah konstruksi bangunan, dalam proses perjalanannya kehidupan manusia memerlukan perencanaan yang sungguh-sungguh. Sungguh-sungguh (shiddiq) mencerminkan kejujuran dan komitmen seseorang dalam segala hal, yang berarti mengerjakan segala hal dengan sepenuh hati dan dapat dipercaya.

Sungguh-sungguh dalam semua proses. Sifat shiddiq sangat substansial untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu contohnya adalah ketika bekerja seseorang yang jujur akan bekerja dengan detail sehingga menghasilkan kualitas kerja yang baik dan dapat dipercaya. Contoh lainnya, ketika kita berjanji untuk melakukan suatu hal, kita harus berusaha semaksimal mungkin memenuhi janji tersebut. Kita juga harus jujur dan tidak membuat alasan atau pembenaran yang tidak benar ketika kita tidak dapat memenuhi janji tersebut.

Terlebih lagi dalam sesrawungan antar sesama, sifat shiddiq sangat perlu dalam membangun kepercayaan. Berbicara jujur dan komitmen akan membuat orang lain merasa aman dan nyaman dalam berinteraksi. Sifat shiddiq dibutuhkan dalam setiap diri untuk membangun kepercayaan dalam berbagai aspek kehidupan.

Orang yang shiddiq secara otomatis akan memiliki perilaku shadaqah. Shadaqah merupakan sikap memberikan kepada orang lain apa yang kita punya untuk mereka yang membutuhkan tanpa diminta. Mbah Nun bahkan mempertajam dan memperluas konsep sedekah. Shadaqah yang bersifat preventif, mencegah supaya jangan sampai ada orang yang meminta-minta. Shadaqah yang bersifat proaktif, memberikan sesuatu bukan karena kita memiliki kelebihan, tetapi lebih pada mencari cara untuk memberikan sesuatu ketika dibutuhkan. Implementasi sikap ini bahkan lebih diperluas lagi, bukan hanya terkait dengan harta dan uang, tetapi juga terkait dengan memberikan tenaga, pikiran, dan manfaat lainnya.