blank

Di manakah berita-berita menarik di televisi itu, sementara televisiku sedang rusak
Di manakah dendang lagu rohani dan kuliah tujuh menit di gelombang radio, sementara radioku tak bunyi
Di manakah sekilas info pembangunan-pembangunan di koran cetak, sementara koran telah hijrah ke digital
Di manakah cibiran tetangga, profokasi basi, kecemburuan duniawi, berita hoaks, permainan, senda gurau di hand phone, sementara hape ku hilang diambil orang
Tak ada kata, tak ada gambar, tak ada suara, tak ada tulisan, tak ada canda, sepi seperti batu
Tarik dan hembus napasMu yang dititipkan para malaikat berubah
Kini berubah Hu dan Allah
Tak ada tangisan, tak ada jeritan, tak ada ratapan, tak ada keluhan, diam seperti mati
Innalillahi wainna ilaihi rojiuun

“…engkau bisa kehilangan apa saja di dunia fana tapi jangan kehilangan Allah Subhanahu Wa Ta’ala… “, kalimat itu menari membayangi diri dan mimpi-mimpi
Mimpi bertemu Bapak Jokowi, disambut protokol kenegaraan dalam kemesraan
Mimpi bertemu Bapak Mahfud MD, diberi cindera mata 4 gantungan kunci
Mimpi bertemu Mbah Nun, melafalkan doa-doa indah nan suci untuk negeri
Oooh… mimpi!, di manakah catur politica berada, 200 juta pemain politik berbondong-bondong menuju bilik pemungutan suara
Maka jadilah eksekutif legislatif yudikatif yang baik untuk 5 tahun mendatang
Pemain politik kembali pulang, kembali ke habitat masing-masing tanpa istilah, tanpa propaganda tanpa tanda jasa
Oooh… mimpi!, di manakah catur politica berada?

17 Hari tanpa handphone di tangan terasa sunyi
Hari ke-18 kembali aku memegang handphone karena kebaikan orang memberi
Kini aku tidak mimpi

*Kotu, Jakarta 4-20 Agustus 2023