Bulan desember, bertepatan dengan bulan peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Ditengah-tengah polemik lama kaum menengah tentang bid’ah atau tidaknya memperingati maulud Nabi, Gambang Syafaat merayakan ultah ke-16. Di Ultahnya, Gambang Syafaat berusaha untuk menjadi “tempat ngopi” bagi semua kalangan, “rehat” sejenak setelah “hilir mudik” keseharian para jamaah.

Perihal ritual peringatan maulud nabi mungkin ada yang setuju dan ada yang tidak, meski aneh juga, beberapa hari sebelumnya tanggal 22, media social diramaikan dengan ta’dim hari ibu, tanpa disusuli pertanyaan bid’ah atau tidak. Bahwa Nabi Muhammad adalah suri tauladan, uswatun khasanah, panutan umat muslim, semua separate.

Laqod kana lakum fi rosulilahi uswatun khasanah liman kana yarjullohi wal yaumil akhir, wa dzakarollah katsiro (Al ahzab QS 33:21)

Hari hari ini, banyak yang dengan pede mengaku sebagai pengikut Rosul, sebab merasa telah meneledani beliau sebagai uswatun khasanah.

Uswatun khayalan sengaja dimunculkan untuk melakukan rabaan, jangan jangan kita keliru melakukan apa apa yang tidak dicontohkan, salah memotret beliau karena keterbatasan pengetahuan. Mencoba mengikuti alur syahadat, yakni la ilaha illa llahu, menentukan yang bukan Tuhan untuk mengenali yang Tuhan. Gambang Syafaat memotret profile seorang uswatun khasanah, kemudian memasukan ke kategori “uswatun khayalan” untuk yang tidak seirama dengan profile tersebut.

Sangat banyak perilaku agung Nabi Muhammad, setidaknya beberapa adalah : tidak tahan melihat penderitaan ummatnya, sangat menginginkan keselamatan/kebahagiaan ummatnya, sangat mengasihi dan menyayangi ummatnya, lemah lembut memaafkan dan memohonkan ampun atas kesalahan ummatnya, mau bermusyawarah dengan ummatnya, serta bertawakal setelah mantap mengambil keputusan. Dari yang disebutkan diatas, kiranya kita bisa mengukur apakah seseorang telah berperilaku seperti Nabi atau tidak.

Senada dengan profile pribadi agung NAbi Muhammad, ajaran beliau juga dapat dirunut sifatnya, setidaknya inilah beberapa sifat islam yang dibawa Nabi; semangat damai, menghormati adat, menerima kemajemukan, memahami proses. Dengan memotret profil beliau baik secara pribadi maupun ajarannya, kita bisa melakukan penolakan untuk klaim klaim yang selama ini sering kita dengar. Jika bertentangan dengan profil inti sang Uswatun Khasanah, anggap saja bahwa yang terjadi adalah keterjebakan pada uswatun khayalan.

Gambang Syafaat kali ini mencoba membuat takaran agar mewaspadai sikap rumangsa apik dhewe/rumangsa wis koyo kanjeng Nabi dengan mengusung tema uswatun khayalan.