blank

Malam itu ratusan orang berkumpul di pelataran Masjid Agung Jawa Tengah dengan dipenuhi oleh semangat meraih pengetahuan yang lebih mendalam. Fenomena Maa Qalam menjadi fokus utama pembahasan, mengundang para jamaah untuk menyelami berbagai aspek ilmu dan pemahaman yang melibatkan kata-kata, tulisan, dan makna. Majelis Masyarakat Maiyah Gambang Syafaat 25 Oktober 2023 menjadi momentum penting bagi masyarakat Semarang dan sekitarnya untuk mendalami ilmu serta merespons berbagai fenomena yang terjadi di dunia. Acara yang rutin diadakan satu bulan sekali ini merupakan bukti nyata pentingnya mencari ilmu untuk menjadi landasan kuat dalam menghadapi perubahan zaman dan dinamika dunia yang terus berkembang. Melalui upaya kolektif tersebut, Maiyah merayakan pengetahuan sebagai kunci untuk memahami dunia yang lebih baik dan meresponsnya secara bijaksana.

Narasumber dari berbagai disiplin ilmu dihadirkan untuk berbicara tentang Fenomenon Maa Qalam dan relevansinya dalam konteks modern. Diskusi yang digelar merangkum berbagai sudut pandang, mulai dari aspek linguistik hingga implikasi agama. Acara ini mencerminkan semangat komunitas Maiyah Gambang Syafaat untuk terus mendorong masyarakat dalam upaya meraih pengetahuan yang lebih mendalam dan mengaplikasikan ilmu dalam kehidupan sehari-hari. Kebersamaan yang diwujudkan dalam majelis ini membangun semangat dan energi yang akan membantu dalam perjalanan menjalani kehidupan.

Diberkati dengan cuaca cerah dan rembulan yang tampak jelas di langit malam, sekitar pukul 8 para jamaah mulai memadati lokasi dan menempati area duduk yang telah disediakan. Dibuka dengan lantunan munajat untuk mendukung lancarnya keberlangsungan acara, kemudian sesi muqaddimah yang mengikuti selanjutnya. Empat pegiat Gambang Syafaat, yaitu Kang Jion, Mas Ihfan, Mbak Indah, dan Mbak Diyah, menjadi pemantik yang membahas bagaimana ilmu dapat membantu manusia merespons berbagai fenomena yang terjadi di dunia dengan lebih jernih. Setiap pembicara memberikan perspektifnya tentang bagaimana pengetahuan dan pemahaman yang mendalam memainkan peran kunci dalam menghadapi dunia yang terus berubah.

Fenomena, baik alamiah maupun sosial, menjadi objek bagi manusia yang terhubung erat dengan tingkat pengetahuan mereka. Keterbatasan manusia dalam memahami keseluruhan aspek fenomena diatasi dengan pengetahuan yang didapat melalui pendidikan, pengalaman, dan pembelajaran secara kontinu. Tulisan di Al-Quran menegaskan pentingnya pena sebagai alat untuk mencatat wahyu dan ilmu. Selain itu disinggung juga mengenai peran penting ilmu dan pengetahuan dalam ajaran Islam. Altruisme, yang mencakup tindakan memberikan manfaat tanpa pamrih kepada orang lain, menjadi motivasi dalam menyebarkan pengetahuan. Berkaitan dengan majelis ini, komunitas seperti Maiyah mendorong pemahaman fenomena dan semangat altruisme.

Sesi selanjutnya diteruskan dengan pembacaan puisi oleh Cak Nug, yang mampu menghadirkan kata-kata yang memikat hati para jamaah. Puisi ini menjadi refleksi dalam perjalanan mencari ilmu, sebuah momen yang mendalam yang memungkinkan para jamaah merenung tentang makna dan kebijaksanaan yang terkandung dalam kata-kata. Kemudian, suasana semakin hangat dengan penampilan akustik yang memukau dari Mbak Tsaqiva Kinasih Gusti. Dia membawakan beberapa lagu ciptaannya dengan begitu merdu, memberikan nuansa yang mendalam kepada para jamaah, mengingatkan akan kekuatan seni dalam menyampaikan pesan dan emosi. Diskusi, puisi, dan musik membantu para jamaah merenungkan bagaimana ilmu dapat memperkaya pemahaman tentang dunia di sekitar, membantu meraih wawasan yang lebih dalam, dan mendorong untuk meresponsnya dengan bijak.