Gambang Syafaat
Gambang Syafaat

Sebagai makhluk di semesta ini manusia bukanlah salah satu makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT. Jika kita menukil dari apa yang pernah di sampaikan Mbah Nun dari berbagai acara sinau bareng, manusia bukanlah makhluk yang pertama diciptakan Allah SWT. Manusia adalah makhluk yang paling bungsu dari makhluk-makhluk lainnya. Dengan kesadaran holistik manusia adalah saudara dari makhluk-makhluk dengan kakak kandung yang bernama tumbuhan dan hewan yang bisa kita rasakan dan lihat saat ini.

Tentunya pemikiran atau kesadaran seperti ini jarang sekali disentuh, karena zaman yang terus berkembang pesat didukung dengan teknologi dan industri yang semakin tak terkendali, sehingga hal-hal seperti ini itu tidak laku di mata globalisasi. Jika kita bisa merasakan dan langsung sebagai pelaku kesadaran tersebut akan sangat berhati-hati dalam melakukan kegiatan apapun dalam kehidupan ini. Berangkat dari kesadaran hubungan persaudaraan yang bisa kita kenal dengan Hablumminannas, Hablumminallah, Hablumminalalam.

Sedangkan apakah penting hubungan Manusia dengan Ridha? Di sini saya akan menjelaskan menurut hemat saya dengan kesadaran penuh segala kekurangannya baik dari kepenulisan atau pengetahuan. Ridha bagi saya adalah salah satu energi yang disediakan oleh Allah SWT untuk manusia, karenanya energi itu seyogyanya dioptimalkan oleh manusia sehingga manusia tetap bugar dan seimbang dalam melakukan proses perjalanan hidup ini baik jasamani maupun rohani.

Definisi ridha sangat banyak kita ketahui di berbagai litelatur mulai dari buku, jurnal, dan khususnya Al-Qur’an yang menjadi kitab pedoman bagi semua umat islam. Definisi ridha sangat bermacam-macam mulai dari ridha atas perintah-perintah Allah dan menjauhi larangannya, ridha terhadap musibah, seperti sakit, dan lain sebagainya, kemudian ridha kepada Orang tua dimana kita harus taat kepada kedua orang tua yang mana telah merawat dan membesarkan kita, sampai vitalnya bahwasanya ridha Allah adalah tergantung ridha orang tua.

Apabila kita mengambil dari konsep Mbah Nun, ridha adalah bagaimana kita melakuakan apa-apa yang Allah juga ridha kepada kita, maka secara otomatis Allah akan merestui ridha kita, bukan malah kita sibuk mencari ridha Allah, begitupula dengan berdo’a jangan kita meminta untuk diringankan namun mintalah kepada Allah agar kita ditambah kekuatan.

Dengan itu mengapa ridha adalah energi, karena bagi saya ridha adalah kekuatan yang mana bisa meminimalisir rasa-rasa yang menganggu diri dan menjegal kaki untuk terus lanjut mejalankan proses perjalanan dalam hidup ini. Setiap manusia akan sampai pada ujian-ujian yang akan dihadapinya baik ujian ekonomi, ujian hidup dan lain sebagainya. Dengan kesadaran ridha sebagai kekuatan maka tidak ada yang bisa kita lakukan kecuali harus tetap menatap dan menetap pada apa yang diperitah dan yang telah diberikan Allah SWT. Bahwasannya memang ada ranah yang kita manusia tak bisa berkutik dihadapan-Nya. Hanya bisa diikhitiarkan semampunya.

Dengan itu hikmah-hikmah itu akan datang dan menjadi bonus kekuatan bagi manusia yang setia menjadi manusia semestianya. Seperti apa yang telah disampaikan Allah dalam Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

فَاِ نَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
fa inna ma’al-‘usri yusroo
“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan,”
(QS. Al-Insyirah 94: Ayat 5)

Semoga kita tetap terselimuti Syafaat Kanjeng Nabi Muhammad SAW. diberi kekuatan dan diberi kesehatan serta keslamatan baik dunia maupun akhirat oleh Allah SWT. sehingga bisa menjalankan ibadah mahdhoh maupun ibadah muamalah dalam Segiti Cinta.