blank

Epilog Desember
Karya: Aji Puah

Apakah itu cinta?
Kau tumpahkan mlonah tubuh di dekap
Wiridkan kalimat sakti yang kau dustai
Dalam selembar ranjang pengantin jalang
Aura auratmu menjadi birahi palsu
Kau sampirkan di ujung jalan

Apakah itu cinta?
Janji-janji di bawah kitab suci
Diam-diam kau selingkuh dalam sunyi
Mulut berkoar, busa dan basi
Perempuan tua menuju atsar Asar
Diam-diam berdoa untuk negeri

Apakah itu cinta?
Satu ditambah satu bukan dua
Tapi bisa tiga, lima atau sejuta
Logika bisa berjalan, Tuhan diajak jualan
Harga tinggi menjadi mati
Hilanglah harga diri

Apakah itu cinta?
Parau suaramu, menghardik mencaci kesana kesini
Teatrikal bak nabi, membius mengebiri situasi
Telanjangi, kuliti menulang hati
Tak sadar busana telah usang dan sumbang
Diam-diam memakan bangkai sendiri

Apakah itu cinta?
Kala menggunting dalam lipatan, menjegal kawan seiring, menyerimpung teman sekampung, membokongi slilit tetangga, menganiaya mba Ani yang suci, melumat khianat hingga kiamat
Ha…ha…ha…
Politik teman abadi tak ada katanya
Ha…ha…ha…
Ho…ho…ho…
Du…du…du…
Duhai Maha Cinta yang membahana
Ajari aku, kami semua, cinta yang sesungguhnya

-Kotu, Jakarta Desember 2018-

Sempak Marunda
Karya: Aji Puah

Aku melihat sempak-sempak itu berkibar di udara Marunda
Aku melihat handuk, baju, celana dan beha bergoyang diterpa angin diantara bilik-bilik rumah
Aku melihat gedung itu bertingkat-tingkat laksana maqom strata duniawi dan surgawi
Aku melihat nasihat Lukman dan sumringah istrinya mensyukuri nikmat karuniaNya

Aku menapaki tangga hingga ke lantai tiga gedung itu, sepertinya ada Syekh Abdul Qadir al-Jailani?
Hahaha…benar !
Walau hanya dalam selembar poster
Aku tidak ke lantai atas lagi gedung itu
Di sana masih ada keluarga Imran, hidangan sapi betina dan induknya Al-qur’an

Aku melihat di seberang utara sana, air laut Marunda menari-nari berlahan, mengantarkan kapal-kapal ekonomi ke samudera luas seolah bertasbih kepada Tuhan, sabbaha lillahi mafissamawati wal ard’
Lalu di ujung pantai sebelah kiri, aku melihat mercu menjulang, suar yang mengabarkan isyarat pada bintang-bintang dan rembulan
Juga alunan suara-suara syahdu laksana suara dari suwargaloka
Oh…ternyata menara sebuah masjid
Oh…ternyata masjid Alam si Pitung
Oh…ternyata alam telah mengajarkan dan mengabarkan berita cinta juga pengenalan kepada Tuhan

Terima kasih ya Allah

-Rusun Marunda, 15 Januari 2015-