blank

Betapa kita kangen dengan sinau bareng. Setiap kali melihat lapangan luas, kita membayangkan, “Bagus nih untuk sinau bareng.” Namun kita mesti bersabar, Gambang Syafaat edisi Agustus ini baru bisa diselenggarakan secara terbatas dan menggunakan protokol kesehatan. Kepada jamaah luas yang ingin mengikuti bisa menyaksikannya pada tanggal 25 di channel youtube Gambang Syafaat.

Pada bulan kemerdekaan ini Gambang Syafaat mengangkat tema “Dijajah Egoisme”. Sejak awal bulan bertebaran diksi-diksi kemerdekaan muncul di ruang media kita. Kemerdekaan itu tiada lain karena kita mampu terlepas oleh jajahan ego pribadi. Politik pecah-belah menyediakan ruang bagi ego-igo untuk menguat kemudian berbenturan satu sama lain.

Kemudian tercapailah kesadaran, kita bisa merdeka hanya dengan bersatu. Maka banyak orang berlomba-lomba untuk berkorban. Mereka tidak memikirkan dirinya. Mereka memberikan harta bahkan nyawanya untuk bangsa. Sebenarnya kita kuat, hanya karena kita dijajah ego, dijajah keinginan pribadi maka kita menjadi lemah. Ancaman dijajah ego itu selalu muncul dan harus terus kita waspadai.

Dijajah ego misalnya saat diberi tanggungjawab membangun jalan, sebagian anggaran masuk kantong pribadi. Manusia mengeksploitasi bumi hingga rusak untuk kepentingan pribadi. Manusia itu aneh, mereka tinggal di bumi, bumi adalah rumahnya, tetapi mereka enteng saja merusak bumi. Hal-hal semacam ini banyak terjadi hari-hari ini. Manusia melakukan kerusakan yang bisa saja berakibat pada kepunahan manusia itu sendiri tetapi tidak sadar ia telah melakukannya apalagi mengetahui jalan keluar untuk menghentikan proses kepunahan itu. Betapa tidak, sunai telah jadi peceren yang isinya comberan, gunung telah ramping, laut diuruk. Mari berpikir ulang, benarkah kita telah merdeka?